Sampai kemarin, saya tak pernah benar-benar ingin tahu apa yang terjadi dengan sekeliling saya. Saya selalu bertanya hanya untuk sekedar berbasa-basi, ataupun berpura-pura mendengarkan keluh kalian, entah itu tentang kalian ataupun bahkan tentang saya. Jika selama ini saya terlihat sedikit tidak peduli akan kalian, kalian benar. Saya memang tidak terlalu peduli dengan apapun selain tentang saya. Saya sangat menyadari betapa kalian tiba-tiba ingin menjauhkan diri dari saya. Berusaha tidak memperdulikan saya selayaknya apa yang saya lakukan. Berhenti memperhatikan saya seperti sebelumnya. Tapi lagi-lagi, kalian selalu mengalah demi saya, selalu menjaga perasaan saya, selalu menjadikan saya segala hal yang cukup penting untuk didahulukan, bahkan disaat-saat saya sudah terlalu sering lupa berterima kasih kepada kalian. Butuh waktu yang lama untuk saya mengerti kesakitan, kekecewaan, dan kemarahan kalian. Tapi tetap saja tidak bisa membuat saya peduli. Bahkan tidak membuat saya tergerak untuk segera memperbaiki diri saya. Kemunafikan yang selama ini saya berikan kepada kalian semua, selalu kalian terima tanpa bertanya mengapa. Saya memang merasa sedih... Saat kalian merasa tidak lagi saya butuhkan. Tapi, lagi-lagi saya menyadari kesalahan saya tanpa berbuat apa-apa. Saya terlalu yakin bahwa kalian tidak akan mampu menghilangkan saya begitu saja dari kalian. Saya terlalu percaya akan butuhnya kalian kepada saya. Hari ini saya sadari, saya lah yang sebenarnya yang sangat membutuhkan kalian. Saya lemah saat saya tak menemukan kalian untuk mengadu. Saya terpuruk saat saya tahu tidak ada orang lain lagi yang lebih saya percaya selain kalian. Saya sadari hanya kalianlah sebaik-baiknya teman di kehidupan saya hari ini. Hanya kalianlah yang mengerti saat saya ingin ditenangi ketika marah, saat saya tidak ingin menangis ketika sedih, betapa saya tidak dapat menahan ketika ingin tertawa. Ternyata hanya kalian yang paling mengerti saya... Mengetahui separuh perjalanan hidup saya. Catatan ini saya buat, hanya semata-mata untuk bercerita kepada kalian betapa besarnya arti kalian untuk saya. Terima kasih untuk kalian yang selalu menganggap saya ADA. Menempatkan saya di jajaran terdepan dari daftar teman kalian. Dan sangat berterima kasih untuk sayang kalian yang masih bisa saya rasakan sampai saat ini di kehidupan saya. Berterima kasih karena telah menjadi cerita yang baik untuk anak dan cucu saya kelak... :)
Terima kasih... ..Tia Wulandari dan Dedi Hadinata..
Terima kasih... ..Tia Wulandari dan Dedi Hadinata..
Oleh: Charina Amaliya
sihiyy..ku kiro dikau yg nulis, agak sHock jg.mendadak dangdut tia wulandari jdi mellow..!! ternyata si Karin,..!! Eh..tapi emg mellow dak sih, mellow dg jarum suntik,...bwahahahhhhaaaa
BalasHapushahaaaa,,, siippp tuh monn..:)
BalasHapuswah awas y kalian.. ngezek b bs ny.. huuu
BalasHapus