_tia_Tia_tiA_tIa_TIA_tia_Tia_tiA_tIa_TIA_tia_Tia_tiA_tIa_TIA_tia_Tia_tiA_tIa_TIA_tia_

_tia_Tia_tiA_tIa_TIA_tia_Tia_tiA_tIa_TIA_tia_Tia_tiA_tIa_TIA_tia_Tia_tiA_tIa_TIA_tia_

Jumat, 24 Juni 2011

BACA SAJA

UPAYA PELESTARIAN HUTAN MANGROVE

Tia Wulandari (A1C408022)
Program Studi Pendidikan Biologi, Universitas Jambi

Dalam ekosistem semua organisme memiliki fungsinya masing-masing yang tidak dapat digantikan dengan organisme lainnya. Apabila suatu organisme hilang atau rusak dari sebuah ekosistem, maka dapat dijamin bahwa ekosistem tersebut sudah kurang keseimbangannya. Hilangnya organisme dari sebuah ekosistem dapat terjadi akibat ulah manusia ataupun akibat kerusakan yang ditimbulkan oleh ketidakseimbangan sistem di alam. Jika keberadaan suatu organismne sangat berpengaruh dalam keseimbangan ekosistem, maka akan lebih luas lagi dampak yang dapat terjadi apabila suatu komunitas yang hilang dari sebuah ekosistem.
Indonesia merupakan negara kepulauan yang terdiri dari beribu pulau yang tentu saja memiliki banyak daerah pesisir. Apabila kita berbicara mengenai daerah pesisir, kita dapat langsung membayangkan ekosistem yang ada pada daerah tersebut dan yang sedang menjadi sorotan saat ini adalah hutan mangrove.
Hutan mangrove memiliki banyak fungsi dalam ekosistem, antara lain:
1.    Hutan mangrove dapat membantu mengurangi kandungan karbon yang ada di atmosfer yang tentu saja menjadikannya sebagai salah satu paru-paru bumi.
2.    Hutan mangrove dapat mengurang bencana alam yang ditimbulakan dari ketidak seimbangan sistem di alam, misalnya abrasi.
3.    Hutan mangrove juga dapat menjadi habitat bagi beberapa satwa yang sulit ditemukan di habitat lain. Bahkan dalam (Anonim,2009) dinyatakan bahwa hutan mangrove atau hutan bakau sering menjadi habitat jenis-jenis satwa. Lebih dari 100 jenis burung hidup disana, dan daratan lumpur yang luas berbatasan dengan hutan bakau merupakan tempat mendaratnya ribuan burug pantai ringan migran, termasuk jenis burung langka Blekok Asia (Limnodrumus semipalmatus).
4.    Hutan mangrove dapat berperan sebagai pengendap lumpur yang sekaligus dapat meningkatkan kandungan unsur hara. Dengan adanya mangrove lumpur menjadi tertahan dan akan mangurangi erosi lumpur yang dapat mencemari air dan dengan pengendapan yang terjadi aliran air akan menjadi lambat sehingga dapat terjadi penambahan unsur hara yang tertahan pada lumpur tersebut.
5.    Salah satu manfaat penting yang dapat diperoleh dari hutan mangrove yaitu terjaganya iklim mikro didaerah tersebut. Secara langsung atau tidak langsung tentu saja keuntungan ini dapat menjadi keuntungan bagi organisme lainnya yang berada didaerah tersebut.

Keberadaan hutan mangrove yang mempengaruhi kehidupan banyak organisme ini dapat dikatakan telah mendekati kondisi kritis. Di provinsi Jambi, hutan mangrove dapat kita temui didaerah Tanjung Jabung yang berbatasan langsung dengan lautan. Kepala Dinas Kehutanan dan Perkebunan daerah Tanjung Jabung Timur menyatakan “Hutan mangrove atau bakau di Kabupaten Tanjung Jabung Timur, Provinsi Jambi, saat ini semakin rusak” (Suryanto,2011:1). Ditambahkan pula oleh (Pisang, 2010:1) dalam tujuh tahun terakhir, luas hutan bakau di sana menyusut drastis. Keadaan itu masih ditambah ancaman punah lantaran perusakan hutan bakau yang semakin tak terkendali. 
Upaya pelestarian telah dilakukan oleh pemerintah setempat, hal ini terlihat dari disediakannya ribuan batang bibit bakau baru. Namun kesadaran masyarakat yang masih rendah terhadap manfaat dari hutan bakau ini yang menyebabkan program pemerintah tersebut tidak berjalan lancar. Bahkan masyarakat banyak memanfaatkan kayu dari pohon bakau sebagai arang yang mau tidak mau harus menyebabkan berkurangnya pohon-pohon bakau tersebut. Selain itu terkadang pemerintah masih kurang menunjukkan totalitasnya dalam pencanangan program yang digalahkannya, sehingga hasil dari upaya yang dilakukan tampak belum maksimal. Oleh karena itu pemerintah juga perlu terus memaksimalkan perealisaian program-program kerja mereka yang dapat berefek bagi masyarakat luas seperti hal ini.
Terkadang manusia baru akan belajar dari kesalahan yang telah didapatkan. Sebelum bencana yang ditimbulkan dari kerusakan dan ketidak seimbangan sistem alam yang hutan mangrove tersebut ada baiknya kita upayakan untuk mencegah terjadinya hal-hal yang tidak diinginkan. Jika pemerintah telah mengupayakan pelestarian hutan mangrove tersebut, mungkin kita dapat membantu dengan cara menggerakkan hati masyarakat agar dapat terjun langsung dalam keadaan ini. Mungkin cara ini akan dapat terealisasikan jika antusias  masyarakat dapat timbul dan sebanding dengan usaha yang mereka lakukan untuk menjaga dan melestarikan hutan mangrove.
Upaya yang dapat dilakukan antara lain membuka pandangan masyarakat untuk bersama-sama melakukan pelestarian hutan mangrove. Mungkin selama ini pandangan masyarakat belum terbuka terhadap manfaat yang dapat diperoleh jika hutan mangrove tetap terjaga dan dapat dipastikan masyarakat belum menyadari masalah-masalah yang dapat ditimbulkan jika hutan-hutan mangrove tersebut sudah benar-benar tidak ada lagi. Banyak masyarakat dari negara-negara lain yang kembali sadar akan manfaat yang dapat diperoleh dari hutan mangrove setelah mereka mendapatkan bencana dari rusaknya hutan mangrove, untuk itu hal tersebut dapat kita jadikan bukti nyata dan contoh bagi masyarakat yang berada didaerah pesisir. Tentu saja hal tersebut bukan untuk memperlihatkan kekurangan yang ada pada orang lain, namun keadaan seperti itu yang justru dapat menjadi pelajaran dan dapat menyadarkan hati nurani agar masyarakat mau turut andil dalam melestarikan hutan mangrove bahkan bukan hanya untuk saat ini tetapi juga untuk masa-masa yang akan datang.
Selain itu cara yang juga mungkin dapat dilakukan adalah melalui dunia pendidikan. Hal ini mungkin dianggap sepele atau mungkin tidak diperioritaskan oleh para pendidik. Namun, ada baiknya generasi mendatang terutama yang berada pada kawasan mangrove tersebut dibekali pemahaman terhadap hutan mangrove dan pelestariannya. Mungkin yang terjadi selama ini bukanlah ketidakmauan untuk melakukan suatu aksi namun karena ketidaktahuan informasi untuk melakukan aksi tersebut. Kita dapat mempertontonkan cuplikan mengenai rusaknya hutan mangrove dan akibat yang dapat ditimbulakan dari keadaan tersebut. Hal ini mungkin akan lebih efektif jika dibandingkan dengan hanya memberikan ceramah tentang hutan mangrove pada saat proses pembelajaran dilaksanakan. Selain itu juga dapat dilakuakn pembekalan informasi tentang cara melestarikan hutan mangrove mulai dari memanfaatkan bagian tumbuhan mangrove sebagai bibit tanaman tersebut, atau memperkenalkan manfaat-manfaat yang langsung dapat dirasakan dalam kehidupan sehari-hari sehingga kita dapat menggerakkan hati mereka dan secara tidak langsung kita telah mengajak mereka bersama-sama untuk memulai melakukan aksi untuk bumi.
Paradigma yang mungkin ada saat ini adalah baru akan melakukan suatu tindakan setelah terjadi dampaknya atau mungkin masih memiliki pandangan bahwa keberadaan suatu aspek dalam kehidupan ini terkadang baru disadari ketika aspek tersebut sudah tidak ada lagi, hal itu yang seharusnya tidak boleh terjadi dalam kehidupan kita. Apabila suatu hal tidak bersinggungan dengan norma dan agama ada baiknya kita berusaha mengubah paradigma-paradigma yang tumbuh di dalam masyarakat dengan tujuan untuk mencapai sesuatu yang lebih baik, tentu saja dimulai dari diri kita. Sebuah hasil yang besar tidak selalu dihasilkan dari perbuatan yang besar pula, yang terpenting adalah kemauan yang timbul dari dalam diri dan upaya kita untuk melaksanakannya. Kita mulai dari diri kita sendiri, kita mulai dari hal-hal yang kecil, dan kita mulai dari sekarang. Lakukakan sesuatu yang dapat mendamaikan bumi kita.

Salam lestari_salam konservasi.  



Selasa, 24 Mei 2011

kuliahku praktikumku...


1 SKS YANG TIDAK AKAN TERLUPAKAN..

Ini cerita tentang kuliah saya, tepatnya di program studi pendidikan biologi disatu-satunya universitas terbesar di provinsi saya.. (ga bohong loh)... hhe
Yang saya maksudkan dengan cerita ini cuma untuk sekedar berbagi, bukan untuk membuat sebuah kontroversi atau bahkan untuk menjatuhkan hak asasi.. jadi KALAU ada yang kiranya nanti merasa TERSINGGUNG dengan tulisan saya, saya terima kritik dan sarannya.. tapi maaf saya tidak menerinma caci maki.. hha
Yang mau saya ceritain sekarang bisa dibilang mengenai “bagian-bagian penting dan skandal” selama masa perkuliahan saya.. (walaupun saya belum tamat)..

Ada yang tau itu apa??
Kalo ada yang mikir, pasti tentang kuliah tatap muka sama dosen kiler.. tenoot... (jawaban anda salah)..
Trus kalo ada yang nebak ini tentang UAS (Ujian Akhir Semester).. tenoot.. (jawabannya juga salah)..
Apalagi kalo ada yang mau jawab tentang pengumuman nilai akhir disetiap semester (IP).. tenoot.. (jawabannya masih salah)..

Ga ada yang tau ya??..
Jawabannya yang bener  itu tentang PRAKTIKUM..
Humm.. dulu waktu SMP sama SMA, saya suka banget sama pelajaran biologi,. (kalo ga percaya tanya aja temen sebangku saya masa itu.. kalo mau sih,. hhe).. dan salah satu favorit saya dari mata pelajaran ini kalo ada praktikumnya..
Alasannya simpel sih,. Saya suka kalo pake baju lab.. (jaman dulu saya mikir saya mirip dokter waktu itu.. )
Mungkin karena itu juga sih saya dihantarkan melalui cara_Nya sampai di tempat kuliah saya sekarang.. Pendidikan Biologi (..jeng..jeng,.)

simpelnya saya kira kuliah di pendidikan biologi saya bakalan bisa jadi seonggok, eh maksud saya sesosok pengajar profesional ilmu bilogi dengan kemampuan dalam hal pendidikan dan ilmu bilogi yang seimbang.. (beuhh.. keren ga tuh..) hha
tapi,. Yang saya bayangin salah, eh maksudnya sedikit keliru..
(ups,,. keliru disini bukan berarti saya nyesel kuliah disini,. Atau saya mikir kalo kuliah disini sia-sia loh..)

Cuma, kuliah disini ternyata butuh KEMAUAN, KEKUATAN, KECERDIKAN, DAN KEBERUNTUNGAN YANG BESAR.. (buat kakak-kakak, temen-temen, atau adik-adik yang senasib sama dengan saya pasti tau.. )

Buat semester-semester awal, saya belum ngerasainnya kalo jurusan yang saya pilih ga sama dengan jurusan lainnya,. Bayangin aja,. Seminggu Cuma kuliah 3 hari,. Mulai jam 8 jam 12 saya udah di rumah lagi..
Mulai kerasa waktu saya udah di semester 3,. Mata kuliah yang dikontrak sudah bukan mata kuliah umum lagi, melainkan mata kuliah biologi,. Macem-macem dah.. pokoknya mengenai ilmu yang berbau-bau bilogi.
Dan poin nya,. Di hampir setiam mata kuliah tersebut terjatah 1 sks buat PRAKTIK,. Yeah itu lah sensasi dari biologi. (ex: makul X kreditnya 4 SKS, untuk kuliah teori 3 SKS dan Praktikumnya 1 SKS)..
Tadi diawal-awal saya bilang “dulu wakyu SMP sama SMA saya suka praktikum”, gitu juga diawal-awal semester 3, euphoria yg saya rasain tentang praktikum masih kenceng banget (mungkin tetangga sebelah sampe denger LOL :P ),. Tapi kalo Seminggu ada 4 praktikum buat mata kuliah yang beda-beda, itu udah lain cerita..
Ternyata ga sesimpel yang saya bayangin,.

Buat 1 kali pertemuan praktikum, praktikan (mahasiswa yg ngejalani praktikum) harus:

1. NYIAPIN ALAT DAN BAHAN YANG BAKAL KITA PRAKTIKUMIN,.
Kabar baiknya ini tugas perkelompok, jadi yah bisa tolong-menolonglah buat ngelengkapinnya, dan untuk kabar buruknya kalo kita sendiri yang nyari semua bahan-bahan itu untuk kelompok kita (temen sekelompok yang lain pura-pura ga tau menau).. hha sadiss,.


2. TIAP PRAKTIKUM HARUS PAKE BAJU LAB,
untungnya saya punya 2 baju lab (1 nya warisan dari abang),. Hhe,. Buat temen-temen yang Cuma punya 1 baju lab,. Dan ironisnya mereka adalah golongan orang-orang yang kurang bersimpati terhadap hidung temannya yang harus menghendus baju lab mereka yang kadang dalem seminggu ga ketemu aer sama detergen..(kebayangkan aromanya) (yang merasa jangan marah ya.. hahahaha piss men),.. bagusnya  ada sih yang inisiatif kasih parfum, jadi baju lab harusnya sering dicuci malah lebih sering ketemu parfum dari pada ketemu detergen.. bahkan ada loh yang selama praktikum dari semester 3 sampe semester 6 ada baju lab yg ga sekalipun nyicip rasanya detergen.. beuhhh...


3. PRATEST ATAO POSTTEST,. (tes kecil)
 ini bagian dari penilain dalam praktikum,. Untuk dapetin nilai yang tinggi kadang segala daya dan upaya dikerahkan.. hhe..(ex: nyontek dan yang lebih parah buat kepekan, mulai dari nulis di tangan, di meja lab yg kebuat dari marmer, didinding pembatas antara meja 1 dengan meja sebelahnya, dan yang lebih parah kalo ngepek pake kertas-kertas kecil,. Niat banget kayaknya yah.. hhe).. buat yang ga ketawan selamat, buat yang pernah ketawan ITU DERITA LO... hha


4. IT’S AN INSIDENTAL THING,. YUPS.. LAPORAN,.
Ini bagian paling berat dari pelaksanaan praktikum,. Setiap kali praktikum kita dikasih waktu 1 minggu untuk buat laporan dari apa yg udah kita praktikumin, logikanya kalo kita bisa bagi dan ngatur waktu itu ga akan jadi masalah,. Tapi kalo dalam seminggu kita bukan Cuma harus nyelesain 1 laporan itu yang jadi masalah,. Ditambah lagi harus nyiapin bahan-bahan buat praktikum besoknya,.. huaaa,. Ribetnya ga kebayang,.
Kadang, buat nyelesain laporan-laporan ini kita rela tidur diatas ambang batasan normalnya manusia (mendadak jadi mkahluk nocturnal), mendadak jadi suka minum kopi, mendadak jadi penulis di malam hari, ini bukannya sengaja kita baru mau buat laporannya malem-malem, tapi pulang kuliah + praktikum itu paling cepet ngurung kita di kampus sampe dibawah jam 3,. Dan buat yang berdomisili jauh kaya saya mau ga mau baru bisa buat laporan malemnya.
Kadang, rela ambil jatah kuliah, demi menyelesaikan laporan-laporan yang harus dikumpul sebelum praktikum dilaksanain.. ckckckck.. (3 sks menjadi korban dari 1 sks)..
Yang tragis, karena laporan jadi terisolir,. Ga bisa jalan atau kumpul2 sama temen2 yang kuliah di fakultas lain, bahkan malem minggu bukan waktunya kita buat pacaran atau istirahat, tapi waktunya untuk buat laporan.. hikss...
Yahh.. dibalik semua kesusahan yang saya dan temen-temen alami pasti lebih banyak hikmah yang didapet..

5. RESPONSI..
saya suka sebenernya bagian ini,. Ujian dengan sistem ketok,. Untuk 1 soal dikasih waktu 1 menit, jadi bukan Cuma otak yg dibutuhin disini tapi juga mental.. buat yg punya serangan jantung jangan coba-coba buat ikutan responsi.. hha

Sebenernya Cuma itu sih hal-hal yang penting dari 1 SKS praktikum yang saya lewatin, tapi itu berlangsung selama 4 semester..
Semester 3 ada 4 praktikum dalam seminggu,.
Semester 4  ada 5 praktikum dalam seminggu.. (matakuliahnya susah-susah)..
Semester 5 ada 5 praktikum dalam seminggu,. (matakuliahnya paling susah..)
Dan buat semester 6 memang Cuma ada 1 matakuliah yang dipraktikumin tapi tetap aja rasanya sama kayak semester 3, 4 ataupun 5..  
Sekarang, saya udah ga praktikum lagi.. rasanya kayak uda tamat kulia di biologi (hha,.. lebay).. yah setidaknya sekarang saya bisa jadi manusia normal lagi.. hhee..
Baju lab yang belom pernah nyicip detergen, kayaknya uda pada dicuci dan disimpan dalem lemari, ibaratnya pemain sepak bola gantung sepatu, saya mau gantung baju lab.. hhe..
Jangan sampe deh, nilai praktikum saya yang terakhir ini ngecewain, saya ga mau ngulang praktikum lagi.. (mohon doanya).. hhu..

Tapi, dari semua hal yang uda saya lewati (baca semau praktikum), saya bisa jadi lebih paham dengan ilmu yang saya dapet dari dosen didalem kelas, bisa jauh lebih berempati sama temen-temen seperjuangan, lebih bisa ngatur dan ngargai waktu, bisa puas begadang,. Hhe..
Intinya saya ga pernah nyesel ngejalani praktikum, saya bersyukur sepertinya saya adalah salah satu bagian dari orang-orang yang dikasih kesempatan ngerasain kalo hidup ini butuh perjuangan,.. yeahhhh...
saya yakin, setidaknya saya sedikit lebih tahan banting dibanding teman-teman saya yang “KUPU_KUPU” (kuliah pulang-kuliah pulang).. hhe..

Buat adik-adik tingkat saya yang masih harus ngejalani praktikum-praktikumnya JANGAN PERNAH NYERAH, SESUATU YANG DIPEROLEH DENGAN SUSAH PAYAH GA AKAN MUDAH HILANG DARI GENGGAMAN KITA..

Kalo mau tau, seberapa pentingnya waktu 9 bulan. TANYA DENGAN IBU YG BARU MELAHIRKAN..

Kalo mau tau seberapa pentingnya waktu 3 taun. TANYA SAMA TEMEN-TEMEN YANG GAGAL NGERJAIN SOAL UAN..

Kalo mau tau seberapa pentingnya waktu 1 detik. TANYA SAMA ORANG YANG KALAH LOMBA CEPAT TEPAT KARENA GAGAL MENCET BEL LEBIH DULU DARI LAWANNYA,..

Kalo mau tau seberapa pentingnya waktu 60 detik dalam 1 menit, 60 menit dalam 1 jam, 24 jam dalam 1 hari, dan 7 hari dalam 1 minggu,. TANYA SAMA ANAK BIOLOGI YANG DALAM SEMINGGU LAPORANNYA SUSAH BUAT DIKELARIN.. hhhhe


Jumat, 22 April 2011

:)


Sampai kemarin, saya tak pernah benar-benar ingin tahu apa yang terjadi dengan sekeliling saya. Saya selalu bertanya hanya untuk sekedar berbasa-basi, ataupun berpura-pura mendengarkan keluh kalian, entah itu tentang kalian ataupun bahkan tentang saya. Jika selama ini saya terlihat sedikit tidak peduli akan kalian, kalian benar. Saya memang tidak terlalu peduli dengan apapun selain tentang saya. Saya sangat menyadari betapa kalian tiba-tiba ingin menjauhkan diri dari saya. Berusaha tidak memperdulikan saya selayaknya apa yang saya lakukan. Berhenti memperhatikan saya seperti sebelumnya. Tapi lagi-lagi, kalian selalu mengalah demi saya, selalu menjaga perasaan saya, selalu menjadikan saya segala hal yang cukup penting untuk didahulukan, bahkan disaat-saat saya sudah terlalu sering lupa berterima kasih kepada kalian. Butuh waktu yang lama untuk saya mengerti kesakitan, kekecewaan, dan kemarahan kalian. Tapi tetap saja tidak bisa membuat saya peduli. Bahkan tidak membuat saya tergerak untuk segera memperbaiki diri saya. Kemunafikan yang selama ini saya berikan kepada kalian semua, selalu kalian terima tanpa bertanya mengapa. Saya memang merasa sedih... Saat kalian merasa tidak lagi saya butuhkan. Tapi, lagi-lagi saya menyadari kesalahan saya tanpa berbuat apa-apa. Saya terlalu yakin bahwa kalian tidak akan mampu menghilangkan saya begitu saja dari kalian. Saya terlalu percaya akan butuhnya kalian kepada saya. Hari ini saya sadari, saya lah yang sebenarnya yang sangat membutuhkan kalian. Saya lemah saat saya tak menemukan kalian untuk mengadu. Saya terpuruk saat saya tahu tidak ada orang lain lagi yang lebih saya percaya selain kalian. Saya sadari hanya kalianlah sebaik-baiknya teman di kehidupan saya hari ini. Hanya kalianlah yang mengerti saat saya ingin ditenangi ketika marah, saat saya tidak ingin menangis ketika sedih, betapa saya tidak dapat menahan ketika ingin tertawa. Ternyata hanya kalian yang paling mengerti saya... Mengetahui separuh perjalanan hidup saya. Catatan ini saya buat, hanya semata-mata untuk bercerita kepada kalian betapa besarnya arti kalian untuk saya. Terima kasih untuk kalian yang selalu menganggap saya ADA. Menempatkan saya di jajaran terdepan dari daftar teman kalian. Dan sangat berterima kasih untuk sayang kalian yang masih bisa saya rasakan sampai saat ini di kehidupan saya. Berterima kasih karena telah menjadi cerita yang baik untuk anak dan cucu saya kelak... :)
 Terima kasih... ..Tia Wulandari dan Dedi Hadinata..